JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja mencatat deflasi sebesar 0,05% pada bulan Agustus 2020. Hal ini menandakan Covid-19 terus menekan perekonomian Indonesia.
Ekonom Indef Bhima Yudhistira mengatakan, deflasi ini akan menandakan sisi ekonomi Indonesia tertekan. Bahkan akan meningkatkan pemutusan hubungan kerja (PHK) dikarenakan sisi permintaan konsumen yang menurun.
Baca juga: Agustus Deflasi, BPS Sebut Perawatan Pribadi Malah Inflasi dengan Andil Tertinggi
"Ini situasi yang menandakan sisi permintaan alami tekanan sehingga produsen tidak berani naikan harga jual barangnya. Tekanan pendapatan akibat terganggunya aktivitas ekonomi dan PHK massal di berbagai sektor," ujar Bhima saat dihubungi, Jakarta, Selasa (1/9/2020).
Dia melanjutkan, indikasi pelemahan ekonomi terus berlanjut meskipun ada new normal. Kalau dibiarkan deflasi berlanjut maka ekonomi dipastikan masuk ke dalam resesi yang lebih dalam dibanding kuartal ke II-2020.