JAKARTA - Setiap awal bulan merupakan waktu menerima gaji. Tapi, sebelum sampai akhir bulan, gaji sudah habis, tak ada sisa untuk dialokasikan untuk tabungan. Jadi, gaji cuma numpang lewat. Apa yang salah gaji?
Mungkin saja, ternyata si empunya yang kurang mampu mengelolanya. Pelajari hal-hal berikut ini agar lebih bijak dalam mengelola gaji, seperti dilansir dari buku "Bisa Saving, tapi Tetap Shopping" oleh John Afifi, Jakarta, Selasa (1/9/2020).
Baca juga: Dapat BLT Rp1,2 Juta, Pekerja Harus Prioritaskan Kebutuhan Ini
1. Berhenti menyalahkan gaji
Dengan berbagai keluhan yang dirasakan, pasti memiliki satu uneg-uneg, di mana menyalahkan gaji yang tidak cukup untuk menutupi kebutuhan bulanan. Lantas, apa yang sebaiknya dilakukan?
Tentu saja, yang pertama dilakukan adalah berhenti menyalahkan gaji. Gaji tidak salah, yanng salah adalah pengelolaannya. Apakah gaji sudah dikelola dengan baik setiap bulan? Apakah gaji sudah dianggarkan sesuai kebutuhan? Apakah sudah dibagi-bagi ke dalam skala prioritas yang benar?
2. Think smart! Cari tahu ke mana habisnya gaji
Kenyataannya, tidak semua orang yang memiliki gaji besar punya tabungan, sebaliknya gaji yang besar menjadikan mereka semakin hidup boros dan banyak pengeluaran. cenderung berhura-hura membeli barang yang padahal tidak tahu kegunaannya sendiri untuk apa, alhasil ketika uang habis baru bertanya-tanya kemana uangnya?
Baca juga: BLT Subsidi Gaji Rp1,2 Juta Cair Hari Ini, Mau Dihabiskan untuk Apa?
3. Katakan putus pada hidup boros
Hidup boros dipandang dari segi manapun merupakan kebiasaan tidak baik dan dapat berdampak negatif pada kehidupan di masa depan. Lebih lanjut, hidup boros juga membawa dampak negatif seperti uang gaji yang cepat habis.
Hidup boros juga akan menyebabkan orang tidak peduli pada kehidupan di sekelilingnya, menyebabkan orang sibuk bekerja mencari banyak uang dan kurang memikirkan kesehatan, membuat orang sangat rentan terhadap stres.
4. Ke warteg biar hemat
Daripada makan di restoran mahal, warteg menjadi pilihan yang lebih murah, bahkan menunya juga beragam. Hal ini juga secara otomatis melatih diri supaya terbiasa hidup hemat. Jadi bisa mengontrol pengeluaran uang sesuai kebutuhan, bukan sesuai keinginan atau gaya hidup.