Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Indonesia Diprediksi Resesi, Faktanya Jokowi Masih Punya Harapan

Fadel Prayoga , Jurnalis-Sabtu, 19 September 2020 |11:11 WIB
Indonesia Diprediksi Resesi, Faktanya Jokowi Masih Punya Harapan
Ekonomi Lesu (Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Ekonomi Indonesia diprediksi akan mengalami pertumbuhan negatif pada kuartal III-2020. Hal ini dikarenakan masih belumnya pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang masif.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan jika Indonesia resesi tidak akan sendirian. Hal ini dikarenakan 215 negara juga alami kontraksi ekonomi yang cukup berat dengan berujung resesi.

Oleh sebab itu, Jakarta, Sabtu (19/9/2020), berikut fakta-fakta prediksi resesi ekonomi di Indonesia:

 Baca juga: Ancaman Resesi, Sri Mulyani Kesulitan Susun Kebijakan Ekonomi 2020

1. Menko Airlangga Prediksi Kuartal III-2020 Minus 3% hingga minus 1%

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pertumbuhan ekonomi kuartal III-2020 diprediksi minus 3% sampai minus 1%.

"Kalau pun resesi atau tidak itu bahasanya you are not alone, 215 negara mengalami resesi, Tapi yang kita lihat apakah negara itu sudah ketemu bottom-nya," kata Airlangga.

 Baca juga: Ekonomi Indonesia 2020 Diprediksi Minus hingga 3%

2. CORE Prediksi Ekonomi Indonesia Kuartal III-IV 2020 Tetap Minus

Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal mengatakan, perekonomian Indonesia masih akan terkontraksi hingga akhir tahun. Diprediksi pertumbuhannya berkisar -1,5% sampai -3% secara year on year (yoy).

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga akhir tahun yakni kuartal III dan kuartal IV diprediksi masih akan negatif tapi lebih dangkal dibanding kuartal II,” kata Faisal.

Berdasarkan catatan pertumbuhan ekonomi di kuartal II, pertumbuhannya minus 5,32%. Sehingga, bisa dipastikan Indonesia akan masuk ke jurang resesi pada kuartal III.

 Baca juga: Jangan Hanya Fokus ke Resesi, Penanganan Covid-19 Harus Diutamakan

3. Menteri BUMN Erick Thohir Sebut Ekonomi RI Benar-Benar Pulih di 2022

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Erick Thohir menyebut, meski World Bank dan Asian Development Bank (ADB) memprediksi pertumbuhan dalam negeri akan positif pada 2021. Namun pihaknya meyakini stabilitas ekonomi akan benar-benar terjadi pada kuartal I-2022.

"Kita berharap ke depan nantinya, dan sudah banyak riset menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi tahun depan Indonesia, kita lihat dari World Bank, ADB bisa kembali positif. Tetapi ekonomi tumbuh benar-benar itu sama seperti sebelum Covid-19, semua memprediksi kuartal I-2022," ujarnya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement