JAKARTAÂ - Indonesia segera mengalami resesi karena Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyatakan bahwa ekonomi akan tumbuh negatif pada kuartal III-2020.
Menurut Ekonom Indef Bhima Yudistira, jika Indonesia resesi memunculkan pertumbuhan ekonomi yang tidak stabil. Di antaranya investasi bodong serta harga bahan pokok berubah.
Baca Juga: Usai Sri Mulyani, Menko Airlangga Ramal Ekonomi RI Minus 1,1% di Kuartal IV
"Jadi kalau kita resesi itu berarti ekonomi akan mengalami pertumbuhan negatif. Kayak harga bahan pokok akan tidak stabil dan berubah. Lalu banyak yang menawarkan investasi bodong buat dana darurat," ujar Bhima, di Jakarta, Rabu (23/9/2020).
Baca Juga: Bambang Brodjonegoro: Jangan Harap Ekonomi Kita Segera Kembali
Dia melanjutkan, pertumbuhan negatif Indonesia akan terus terjadi kuartal ke IV. Bahkan masih terkontraksi di bawah 1%. apalagi jika pandemi belum berakhir dan daya beli masyarakat masih rendah.
"Selain itu ada kekhawatiran stimulus PEN tidak mencapai 100% pada akhir tahun ini. Jadi kita harus saling membantu dan bergotong royong," jelasnya.
(fbn)