3. Memiliki 9 Anggota Holding
Usai ditetapkan sebagai holding BUMN perasuransian dan penjaminan, konsolidasi aset IFG mencapai Rp 72,5 triliun per Maret 2020.
Selain itu, IFG memiliki 9 anggota holding diantaranya PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), PT Jasa Raharja, dan PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), PT Bahana Sekuritas, PT Bahana TCW Investment Management, PT Bahana Artha Ventura, serta PT Grahaniaga Tata Utama dan PT Bahana Kapital Investa.
4. Fokus Pada 3 Lini Bisnis Utama
Manajemen perseroan negara itu akan membawah IFG Life untuk berfokus pada 3 lini bisnis utama, yaitu layanan proteksi, baik untuk asuransi jiwa dan asuransi kesehatan, serta program Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) untuk menyiapkan dana pada saat peserta pensiun.
“Kami optimis, dengan hadirnya IFG Life dapat mendobrak pasar asuransi nasional dan memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia, khususnya di bidang proteksi jiwa, kesehatan, serta dana pensiun, dan termasuk melakukan migrasi portofolio jiwasraya yang telah selesai direstrukturisasi oleh pihak Jiwasraya,” Robertus
Sebagai salah satu pilar utama penggerak industri finansial di Indonesia, IFG berfungsi penting dalam menopang perekonomian nasional, melalui adanya transfer risiko, penguatan fungsi investasi dan perbaikan kelayakan kredit.
IFG akan terus saling berkolaborasi dengan stakeholder maupun publik dalam upaya meningkatkan kinerjanya untuk melaksanakan mandat yang diberikan oleh pemerintah dan memberikan kontribusinya pada pertumbuhan ekonom Indonesia.
(Fakhri Rezy)