JAKARTA - Indeks dolar AS melemah dari tertinggi 10 hari pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB). Dolar melemah ketika investor melihat kekhawatiran tentang jenis baru virus corona baru yang menyebar dengan cepat di Inggris telah mereda dan berfokus pada paket stimulus AS yang akan dipilih oleh Kongres.
Para analis mengatakan pergerakan volatil adalah tipikal saat ini ketika volume tipis. Sentimen pasar juga terbantu oleh pernyataan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang mencoba meredakan kekhawatiran tentang mutasi virus terbaru.
Baca Juga: Dolar AS Naik Tipis saat Pembicaraan Brexit Terhenti
WHO mengatakan mutasi virus corona sejauh ini jauh lebih lambat dibandingkan dengan influenza dan bahkan varian baru Inggris tetap jauh lebih tidak dapat menular daripada penyakit lain seperti gondongan.
Lembaga itu menambahkan bahwa vaksin yang dikembangkan untuk memerangi covid-19 harus menangani varian baru juga, meskipun pemeriksaan sedang dilakukan untuk memastikan hal ini.
Baca Juga: Dolar AS is Back, Menang Lawan Yen hingga Euro
"Ketenangan telah menang begitu orang menyadari bahwa varian baru masih akan terpengaruh oleh vaksin yang saat ini digunakan," kata Direktur Eksekutif di firma Penasehat Mata Uang Klarity FX Amo Sahota, dilansir dari Antara, Selasa (22/12/2020).
"Jika kasusnya vaksin tidak efektif terhadap varian ini, maka saya pikir situasinya sama sekali berbeda," ungkapnya.