JAKARTA – Siapa yang tidak mengetahui Eric Yuan. Pendiri dan CEO Zoom itu kini menjadi salah satu orang terkaya di dunia.
Eric Yuan adalah seorang pengusaha dan miliarder Amerika kelahiran Tiongkok dan kini dia telah menjadi CEO dan Pendiri Zoom Video Communications. Yuan merupakan anak seorang insinyur geologi yang besar di Provinsi Shandong, China.
Dikutip dari Forbes, Jakarta, Sabtu (2/1/2021), banyak kisah inspiratif dari Eric Yuan dalam meraih kesuksesannya saat ini. Dengan ketekunan dan eksekusi yang baik, Yuan membuktikan bahwa pendatang dan penantang juga bisa menyapu lapangan bahkan pasar yang ramai.
Baca Juga: Visioner, Jeff Bezos Ternyata Selalu Berpikir Jangka Panjang dalam Membuat Keputusan
Tindakan kewirausahaan pertama kali dia lakukan saat duduk di kelas 4. Yuan mengumpulkan sisa-sisa konstruksi bangunan untuk mendaur ulang tembaga menjadi uang tunai.
Ketika beranjak dewasa, Yuan menempuh pendidikan tinggi di Shandong University of Science & Technology dengan mengambil matematika terapan dan ilmu komputer. Dia telah mendapat gelar masternya saat berusia 22 tahun dan segera menikahi kekasihnya.
Setelah lulus, Eric Yuan tertarik dengan dunia teknologi Amerika Serikat (AS). Hal yang membuat pandangannya teralih ke arah tersebut karena mengagumi sosok wirausahawan seperti Bill Gates.
Baca Juga: Berkat Vaksin, Zhong Shanshan Jadi Orang Terkaya di Asia Menggeser Mukesh Ambani
Saat ingin hinjrah ke Amerika, Yuan mengalami kesulitan karena visanya ditolak selama satu setengah tahun ke depan setelah bea cukai AS meminta versi bahasa Inggris dari kartu namanya. Kartu nama itu mencantumkan Yuan sebagai konsultan, dan dia disalahpahami sebagai kontraktor paruh waktu. Namun, Yuan tidak menyerah dari kejadian tersebut.
“Saya berkata pada diri sendiri, oke, bagus. Saya akan melakukan semua yang saya bisa sampai Anda memberi tahu saya bahwa saya tidak akan pernah bisa datang ke sini lagi. Jika tidak, saya tidak akan berhenti,” kata Yuan.
Pada musim panas 1997, Yuan bergabung dengan Webex yang berusia dua tahun, yang berbasis di Milpitas, California. Sebagai karyawan muda, Yuan secara rutin membuat kode sepanjang malam. Mengendarai kegembiraan dari gelembung dot-com dan dengan alat konferensi video yang memanfaatkan kecepatan internet yang lebih cepat, Webex go public pada Juli 2000 dan diakuisisi oleh Cisco seharga $ 3,2 miliar pada tahun 2007. Dia pun ditunjuk sebagai Corporate Vice President of Engineering.
Namun pada 2010, Yuan tidak senang. Masalahnya, menurut Yuan: Layanannya tidak terlalu bagus. Setiap kali pengguna masuk ke konferensi Webex, sistem perusahaan harus mengidentifikasi versi produk mana (iPhone, Android, PC atau Mac) yang akan dijalankan, yang memperlambat segalanya.