JAKARTA - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi meminta maaf jika harga cabai kian naik. Hanya saja, fenomena naiknya harga cabai bukan hal yang baru.
Dalam kurun waktu satu tahun, harga cabai sudah mengalami kenaikan sebanyak 6 kali dan juga turun 6 kali.
Baca Juga:Â 6 Fakta Harga Cabai Makin Pedas, Daging Ikut-Ikutan Mahal
"Saya ingin ingatkan, cabai ini permintaannya sangat sensitif. Ibu-ibu itu, orang Indonesia makan cabainya adalah cabai segar. Jadi dalam 12 bulan itu saya jamin 6 kali harganya tinggi, dan 6 kali harganya rendah," katanya dalam konferensi pers, Senin (11/1/2021).
Meski demikian, dalam urusan cabai, sebagai Menteri Perdagangan akan selalu dalam posisi salah. Baik itu ketika harga cabai naik, maupun saat turun.
Baca Juga:Â Harga Cabai dan Kedelai Selalu Melonjak, Ini Penyebabnya
"Jadi ketika 6 kali harga tinggi, Menteri Perdagangan yang salah. 6 kali panen besar Menteri Perdagangan salah. Jadi ini sudah nasib saya, tinggi salah, turun salah," ungkapnya
Dia menjelaskan, cabai merupakan salah satu produk yang tidak bisa bertahan lama lebih dari satu bulan. Ketika panen harga cabai akan jatuh karena stok berlimpah.
Namun, saat stok berlimpah tidakk bisa disimpan lama, sehingga ketika musim paceklik harga menjadi tinggi.
"Sampai hari ini belum ada satu teknologi atau yang bisa diterapkan pemerintah. Karena Indonesia maunya cabainya merah dan segar. Cabainya itu mungkin hanya bisa bertahan 30 hari. Jadi ketika paceklik harganya tinggi naik, ketika panen harganya turun, jatuh. Dua-duanya salah saya. jadi saya minta maaf," ujarnya.