JAKARTA - Tercatat ada tiga hambatan bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk menggenjot bisnisnya di ranah global. Ketiga hambatan itu adalah kapabilitas manajerial dan mengelola keuangan, akses pembiayaan, dan akses pasar baik dalam dan luar negeri.
Tantangan tersebut merupakan hasil survei dan kajian yang dilakukan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan, perlunya pendampingan dan pembinaan kepada pelaku usaha mikro untuk mengatasi tiga tantangan tersebut salah satunya adalah mengasah skill manajerial para pelaku usaha.
Baca juga: Pemulihan Ekonomi, UMKM dan Koperasi Diharapkan Jadi Tulang Punggung RI
Ihwal akses pembiayaan, dalam 5 tahun terakhir pemerintah telah memberikan kemudahan akses pembiayaan kepada UMKM, meski begitu perlunya upaya penguatan-penguatan tambahan di berbagai aspek lainnya.
Sedangkan akses pasar baik dalam dan luar negeri, terutama strategi bisnis UMKM di pasar global. Tiko menilai, kemampuan UMKM untuk menembus pasar-pasar baru di tingkat global masih terbatas, karena itu perlu adanya katalis dan perusahaan besar yang membawa UMKM untuk bisa menembus pasar global.
Baca juga: Kontribusi UMKM pada Ekonomi Sangat Besar tapi Jago Kandang
"Ini yang paling krusial adalah akses kepada pasar baik dalam dan luar negeri. Kita tahu bahwa kemampuan UMKM untuk menembus pasar-pasar baru di tingkat global ini memang masih terbatas, karena itu perlu adanya katalis dan perusahaan besar yang membawa UMKM ini untuk bisa menembus pasar luar negeri," ujar Tiko, Senin (18/1/2021).
Karena itu ada beberapa program utama Kementerian BUMN dalam mendorong UMKM untuk mengatasi tantangan yang dialami saat ini. Tiko mencatat, pihaknya memiliki program Rumah BUMN. Program ini bertujuan mendorong UMKM agar bisa naik kelas.