JAKARTA - Program mandatori biodiesel 40% (B40) di 2021 akan sangat sulit akibat fluktuasi harga minyak dan sumber dana alternatif yang belum tentu ada.
Periset Teknologi Energi dan Kendaraan Listrik Institute for Essential Services Reform (IESR) Idoan Marciano mengatakan, untuk subsidi program B30 di 2021 diperkirakan dapat mencapai Rp37 triliun hingga Rp54 triliun, melampaui pendapatan dari pungutan ekspor kelapa sawit.
Baca Juga:Â LIPI Usulkan Rumusan Kebijakan Energi Biodiesel Berbasis Penelitian
"Rencana tambahan kapasitas produksi biodiesel di tahun 2021 dapat menyebabkan adanya potensi kelebihan biodiesel untuk diekspor, di saat permintaan khususnya dari China sangat terbatas," ujarnya dalam Indonesia Energy Transition Outlook (IETO) 2021, Selasa (26/1/2021).
Baca Juga:Â Selain Sawit, Program B30 Bisa Gunakan Minyak Jelantah
Dia melanjutkan, pemerintah perlu menentukan alternatif sumber pendanaan program biodiesel. Opsi pungutan pada konsumsi BBM dan DMO perlu ditinjau kembali.
"Penerapan perpres dan permen tentang ISPO perlu dilakukan dengan baik dan efektif, seperti peringatan pada perusahaan kelapa sawit yang belum bersertifikasi ISPO," tandasnya.Â