JAKARTA - Bantuan Langsung Tunai (BLT) pekerja tidak lagi diberikan pada tahun ini. Dengan demikian, diprediksi bahwa daya beli masyarakat pun akan semakin menurun.
Pada tahun lalu, setiap pekerja dengan upah di bawah Rp5 juta mendapatkan BLT sebesar Rp2,4 juta. Hal tersebut diberikan karena sejak pandemi Covid-19 melanda, tingkat daya beli masyarakat mengalami penurunan.
Baca Juga: Buruh Minta BLT Subsidi Gaji Dilanjutkan Antisipasi Ledakan PHK
"Kerugian bagi daya beli masyarakat menengah ke bawah tentu signifikan tanpa dibantu subsidi upah," kata Ekonom Indef Bhima Yudhistira kepada Okezone, Rabu (3/2/2021).
Dia menyebut, agar pemulihan ekonomi terus berjalan seharusnya penyaluran BLT itu diperluas kepada pekerja yang bergerak di sektor informal.
"Justru besar harapan subsidi upah dilanjutkan ke seluruh pekerja sektor informal dengan gaji di bawah Rp5 juta," ujarnya.
Baca Juga: BLT Subsidi Gaji Disetop, Ekonomi RI Bisa Lesu
Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengakui bahwa dana bantuan subsidi upah (BSU) atau Bantuan Langsung Tunai (BLT) subsidi Gaji tahun ini tidak ada alokasinya dalam APBN 2021.
"Sementara, memang di APBN 2021 BSU tidak dialokasikan. Nanti dlihat bagaimana kondisi ekonomi berikutnya, " ujarnya di Medan, beberapa waktu lalu.
Dia mengatakan itu menjawab pertanyaan wartawan usai dia menyaksikan penandatanganan MoU antara Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Medan Ditjen Binalattas dengan mitra, asosiasi/industri di BBPLK Medan.