Tak hanya itu, dia mengatakan pemerintah juga akan mempercepat penganggaran dan realisasi bantuan produktif usaha mikro (BPUM) yang ditargetkan tersalur pada Maret 2021.
Kemudian, melalui program padat karya Rp27,33 triliun yang masuk dalam program prioritas diharapkan mulai berjalan pada Februari dan Maret terutama di Kementerian PUPR, Kementerian Pertanian, Kementerian Perhubungan, serta Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Baca Juga: Guyur Ratusan Triliunan Rupiah, Cara Jokowi Geber Daya Beli Masyarakat RI
Selanjutnya, melalui insentif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) untuk kendaraan bermotor roda empat yang PMK-nya sedang dalam finalisasi dan relaksasi akan mulai diberlakukan pada Maret 2021.
Berikutnya, pertumbuhan ekonomi kuartal I 2021 turut didorong dengan vaksinasi tahap kedua yang akan memberikan kepercayaan sehingga masyarakat terutama kelompok menengah dan atas dapat melakukan aktivitas baik mobilitas maupun konsumsi.
"Ini akan menjadi daya dorong pemulihan ekonomi," ujarnya.
Lebih lanjut, Sri Mulyani mengatakan pihaknya sekaligus memberikan fasilitas kepabeanan untuk alat kesehatan dan vaksin yang total fasilitasnya Rp825,3 miliar dengan nilai impornya sebesar Rp4,52 triliun.
Secara rinci, impor alat kesehatan akan diberikan dengan nilai fasilitas Rp234,26 miliar sedangkan impor vaksin melalui PMK 188/2020 dengan nilai fasilitas Rp591,06 miliar terhadap 29,3 juta dosis.
(Dani Jumadil Akhir)