Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Menteri KKP: Kita Fokus Ekspor Lobster hingga Udang

Menteri KKP: Kita Fokus Ekspor Lobster hingga Udang
Lobster (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyatakan bahwa Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) saat ini fokus kepada pengembangan sejumlah komoditas ekspor yang bernilai tinggi seperti udang dan lobster.

"KKP fokus pada produk ekspor komoditas unggulan Indonesia yang memiliki nilai ekonomis tinggi, yaitu udang, lobster dan rumput laut," kata Sakti Wahyu Trenggono dilansir dari Antara, Rabu (3/3/2021).

Menurut dia, komoditas udang dipilih menjadi prioritas berdasarkan data ekspor 2020 volume ekspor udang Indonesia mencapai 239.227 ton dengan nilai USD2,04 miliar.

Baca Juga: KKP Nyatakan Perang dengan Penyelundup Benur, Ini Alasannya

Untuk peningkatan produksi dan ekspor udang, lanjutnya, KKP akan memfasilitasi pengembangan shrimp estate yakni sistem budidaya dengan skala intensif, dengan target produksi berkisar 40 ton per hektare per tahun.

Komoditas lainnya yaitu lobster dengan volume ekspor 2020 mencapai 2.022 ton dengan nilai USD75,25 juta.

"Lobster dikembangkan melalui korporasi budi daya yang diharapkan dampaknya dapat menyentuh masyarakat, salah satu strategi yang dilaksanakan adalah membuat suatu model kawasan budidaya lobster," katanya.

Baca Juga: Konflik Ekspor dengan China, Presiden Taiwan Desak Warga Makan Lebih Banyak Nanas

Selanjutnya komoditas rumput laut, di mana Indonesia merupakan produsen rumput laut terbesar kedua setelah China, dengan volume ekspor tahun 2020 sebesar 195.574 ton dengan nilai mencapai USD279,58 juta.

KKP, menurut dia, mengupayakan pembinaan dan sosialisasi kepada masyarakat dengan menggalakkan penggunaan bibit kultur jaringan, pembangunan kebun bibit, penyaluran penjemuran rumput laut, dan penyediaan gudang rumput laut yang menerapkan Sistem Resi Gudang.engggono.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement