JAKARTA - Program vaksinasi gotong royong telah dilakukan pada karyawan swasta. Hanya saja, program ini dinilai dapat menimbulkan diskriminasi karena hanya dapat diikuti pegawai dari perusahaan besar dan multinasional.
Menurut Ekonom Senior Fadhil Hasan, harga vaksin gotong royong yang ditetapkan Rp321.660, dengan tarif maksimal pelayanan vaksinasi sebesar Rp117.910 terlalu mahal bagi pengusaha kecil dan menengah.
Baca Juga:Â Jokowi: Indonesia Siap Jadi Hub Produksi Vaksin Covid-19 di Asia Tenggara
"Total biaya maksimal untuk dua kali vaksinasi, termasuk harga pembelian dan pelayanan vaksinasi, yaitu Rp879.140 per orang. Total biaya tersebut terlalu mahal bagi pengusaha kecil dan menengah," ujarnya dalam siaran pers, Sabtu (22/5/2021).
Fadhil Hasan menilai pekerja dari perusahaan kecil dan menengah tidak akan berkesempatan mendapatkan vaksin gotong royong sehingga pada akhirnya dengan sabar harus menunggu vaksin gratis dari pemerintah.
Baca Juga:Â 244 Klinik dan 298 RS Disiapkan Layani Vaksinasi Gotong Royong
"Pemulihan ekonomi harusnya berawal bukan hanya dari perusahaan besar namun juga seluruh jenis badan usaha baik menengah maupun kecil. Harga yang mahal menyebabkan usaha kecil dan menengah meminta pegawainya mencari sendiri vaksin gratis dari pemerintah, mengingat usianya masih produktif, mereka harus menunggu sampai prioritas terakhir," tuturnya.