MALANG - Pembangunan infrastruktur seperti jalan tol hingga bandara membuat beberapa daerah kian diincar masyarakat untuk investasi properti dan perumahan. Misalnya di Jawa Timur, selain proses pembangunan jalan Tol Probolinggo- Banyuwangi, pembangunan Bandara Kediri juga tengah digenjot untuk mendukung kelancaran perekonomian.
Ketua DPD Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Jawa Timur Makhrus Soleh menyatakan, untuk skema subsidi dana bergulirnya atau Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) atau skema subsidi dana bergulir menyasar sejumlah daerah di kabupaten - kabupaten di area yang terdapat lokasi pembangunan infrastruktur tersebut.
Tercatat dari 315 pengembang anggota Apersi Jawa Timur di 38 kabupaten kota, lima kabupaten ini menjadi lokasi favorit penjualan perumahan subsidi.
Baca Juga:Â Buka Keterisolasian, Pembangunan Infrastruktur di Papua dan Papua Barat Dipercepat
"Untuk FLPP di daerah-daerah agak pinggir, kayak mulai Banyuwangi, Jember, Probolinggo, Kediri, Tulungagung, ini bagus FLPP- nya," kata Makhrus Soleh, pada Rabu (4/8/2021) kepada MNC Portal Indonesia.
Makhrus menambahkan, untuk daerah-daerah di kota besar seperti Malang, Sidoarjo, Gresik, dan Surabaya, segmen pangsa pasar menengah non subsidi di bawah Rp 500 juta. Daerah ini menjadi lokasi investasi yang menjanjikan mengingat pembangunan infrastruktur.
Baca Juga:Â Proyek Bendungan Way Apu Ditargetkan Selesai Agustus 2023, Ini Sederet Manfaatnya
"Kalau menengah itu sidoarjo, gresik, Malang ini menengah sudah mulai menggeliat. Itu masih sama (dengan tahun 2020), tapi cuma agak menggeliat yang tengah, yang atas sedikit ada kenaikan," terang dia.
Namun demikian penjualan sistem FLPP atau subsidi ini cukup pengaruh dengan adanya PPKM level 4 yang digulirkan. Di Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Banyuwangi misalnya, dari laporan beberapa developer kesulitan menjual perumahannya.
"Laporan teman - teman probolinggo ya nggak seberapa juga karena untuk FLPP yang beli itu nggak boleh orang luar kota, harus lokal. Padahal pasar mereka 80 persen adalah FLPP, Probolinggo, Banyuwangi, dan Jember," papar dia.