JAKARTA - Penyaluran bantuan sosial (bansos) belum tepat sasaran. Pengakuan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini tersebut menyusul adanya temuan warga pengguna listrik dengan daya tinggi ikut menerima program jaring pengaman sosial tersebut.
"Jadi kalau bagaimana mungkin dia terima itu bantuan yang rumahnya misalkan 10.000 watt ternyata dia menerima bantuan dan ini ada yang begitu," ujar Risma, dikutip Sabtu (21/8/2021).
Baca Juga: Bansos untuk Orang Miskin Belum Cair Gegara Rekening Terblokir, Risma: Kasihan Mereka
Menanggapi perkara tersebut, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira menilai, perlu adanya perbaikan mekanisme penyaluran bansos melalui data terpadu.
Data terpadu berupa integrasi data kependudukan, data kemiskinan yang mengacu pada rilis Badan Pusat Statistik (BPS), pelanggan listrik, data UMKM, data BPJS kesehatan, hingga data BPJS Ketenagakerjaan.
Baca Juga: Orang Kaya Dapat Bansos, Laporin ke Sini
"Jadi kalau komplit datanya, maka pemerintah bisa memiliki Social Security Number seperti di AS, tidak perlu banyak kartu dan database," ujar Bhima saat dimintai pendapatnya.
Dia menghitung, jumlah kelas menengah yang rentan miskin di Indonesia tercatat mencapai 115 juta orang sebelum pandemi Covid-19. Jumlah tersebut mengalami tren kenaikan selama pandemi berlangsung.