JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, nilai produksi di sektor perikanan laut Indonesia terhitung sekitar Rp132 triliun dengan peluang produksi melebihi 10 juta ton pertahun.
"Nilai dan peluang ini bukanlah angka yang kecil oleh karena itu kebijakan penangkapan ikan terukur di setiap WPP dibuat agar pengelolaan sumber daya perikanan dapat mengukur tiga faktor," ujar Trenggono pada Webinar Optimasi Tata Kelola Perikanan Berkelanjutan Melalui Pengelolaan Terukur dan Kolaboratif oleh TLFF Indonesia di Jakarta, Senin (23/8/2021).
Baca Juga:Â Belum Dapat Izin, Eksplorasi Tambang Emas di Pulau Sangihe Ilegal
Jika penangkapan ikan terukur, sumber daya perikanan dapat bisa mengukur, pertama angka produksi dan batasan penangkapan yang menunjukkan ketahanan ekosistem untuk mendukung ketahanan pangan. Kedua, nilai produksi yang menunjukkan ketahanan ekonomi.
"Terakhir, nilai pendapatan dan kesejahteraan nelayan yang menunjukkan ketahanan sosial ekonomi masyarakat," katanya.
Baca Juga:Â Produksi Perikanan Tangkap Tunjukkan Tren Positif meski PPKM Darurat
Selain itu hal ini mendorong upaya pemanfaatan potensi sumber daya perikanan indonesia yang nilai estimasinya direkomendasikan oleh Komisi Nasional Pengkajian Sumber Daya Ikan (Komnas KAJISKAN) termasuk pemanfaatan komoditas kakap dan kerapu.