Kemudian, mengawali bulan September, tepatnya Rabu (1/9/2021), BEI kedatangan Perusahaan Tercatat ke-29 pada tahun 2021, yaitu PT Hasnur Internasional Shipping Tbk (HAIS) yang tercatat di Papan Utama BEI. HAIS merupakan Perusahaan Tercatat yang bergerak pada sektor Transportation and Logistics dengan sub sektor Logistics & Deliveries, Industri dan sub industri HAIS adalah Logistics & Deliveries.
Pada pekan ini, tepatnya Jumat (3/9/2021), terdapat dua pencatatan Obligasi Berkelanjutan dan satu Sukuk Ijarah Berkelanjutan di BEI, yaitu Obligasi Berkelanjutan III Bank UOB Indonesia Tahap I Tahun 2021 yang diterbitkan oleh PT Bank UOB Indonesia dengan nilai nominal sebesar Rp100 miliar. PT Fitch Ratings Indonesia memberikan peringkat AAA(idn) (Triple A) untuk Obligasi tersebut, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini.
Selanjutnya adalah Obligasi Berkelanjutan II PP Properti Tahap III Tahun 2021 yang diterbitkan oleh PT PP Properti Tbk dengan nilai nominal sebesar Rp341 miliar. Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) untuk Obligasi adalah idBBB- (Triple B Minus), dengan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini.
Kemudian, Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Intiland Development Tahap I Tahun 2021 yang diterbitkan oleh PT Intiland Development Tbk dengan nilai nominal sebesar Rp250 miliar. Hasil pemeringkatan PT Kredit Rating Indonesia untuk Sukuk ini adalah irA- (Single A Minus) dan PT Bank Mega Tbk Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini.
Total emisi Obligasi dan Sukuk yang telah tercatat sepanjang tahun 2021 adalah 57 emisi dari 40 Perusahaan Tercatat senilai Rp57,55 triliun. Total emisi Obligasi dan Sukuk yang tercatat di BEI sampai dengan saat ini berjumlah 470 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp420,40 triliun dan USD 47,5 juta, diterbitkan oleh 126 Perusahaan Tercatat. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 156 seri dengan nilai nominal Rp4.325,01 triliun dan USD 400,00 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp6,17 triliun.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)