Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Wih! Andaliman Merica Batak Tembus Pasar Jerman

Advenia Elisabeth , Jurnalis-Jum'at, 10 September 2021 |21:08 WIB
Wih! Andaliman Merica Batak Tembus Pasar Jerman
Ekspor Andaliman ke Pasar Jerman. (Foto: Okezone.com/Sipiroknews)
A
A
A

JAKARTA - Andaliman atau mericanya orang Batak dari Sumatera Utara (Sumut) rambah pasar ekspor. Andaliman pun dikirim ke Jerman.

Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan mengungkapkan andaliman merupakan komoditas perkebunan khas yang mampu memberikan rasa sensasi pedas menggigit dan getir di lidah. Disebut khas karena rempah ini tumbuh di sekitar danau terbesar di Indonesia, yaitu Danau Toba.

Baca Juga: Dukung IUEA-CEPA, Jokowi Harap Perdagangan RI Naik 3 Kali Lipat

Melihat adanya potensi ekspor yang besar, Kementerian Perdagangan (Kemendag) melakukan pengembangan andaliman sebagai rempah berkualitas untuk menjadi komoditas unggulan ekspor Indonesia.

Adapun keberhasilan dari pengembangan rempah asal Danau Toba ini, yakni mampu tembus pasar Internasional.

Baca Juga: Menko Airlangga Ingin Kelapa Masuk Rantai Perdagangan Internasional

“Rempah-rempah yang memiliki nama lain ‘merica batak’ ini berhasil menembus pasar Eropa. Pada tahap awal pengiriman, andaliman berhasil diekspor sebanyak 574 kilogram ke Jerman senilai Rp431 juta,” tulis akun Instagram @djpen.kemendag, Jumat (10/9/2021).

Saat ini Indonesia menduduki peringkat ke-4 dunia sebagai negara penghasil rempah-rempah. Komoditas ekspor rempah Indonesia sendiri tercatat memiliki peran dalam kontribusi pembangunan ekonomi nasional.

Hal baiknya lagi, komoditas ekspor rempah-rempah Indonesia tengah mendapatkan peluang yang sangat besar melalui rempah andaliman. Rempah ini memiliki cita rasa yang khas, membuat banyak chef lokal dan dunia tertarik untuk mengolah tumbuhan yang berasal dari danau toba ini menjadi masakan yang menggugah selera.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement