JAKARTA - Danai kegiatan operasional bisnisnya, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mengantongi fasilitas kredit senilai Rp900 miliar dari PT Bank DKI. Perseroan mengungkapkan, penandatanganan fasilitas kredit untuk operasional perseroan dilakukan pada 17 September 2021.
Kata Direktur Utama Pembangunan Jaya Ancol, Teuku Sahir Syahali, pertimbangan dan alasan dilakukannya transaksi ini adalah kerja sama yang dapat menunjang operasional Pembangunan Jaya Ancol. Adapun PJAA dan Bank DKI memiliki pemegang saham mayoritas yang sama sehingga transaksi ini masuk kategori transaksi afiliasi.
Sepanjang semester pertama tahun ini, PJAA mencatat pengunjung di pintu gerbang utama menurun 57% menjadi 1,6 juta orang dibandingkan dengan semester awal tahun lalu yang mencapai 2,83 juta pengunjung.
Baca Juga:Â Rukun Raharja (RAJA) Raup Pendapatan USD50,1 Juta, Turun 5%
Tahun lalu, perseroan masih ditolong pengunjung pada Januari-Februari 2020 yang masih belum terdampak pandemi Covid-19. Pendapatan perseroan juga anjlok 17% per 30 Juni 2021 ini menjadi Rp210,87 miliar turun dibandingkan dengan Rp254,21 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Adapun, rugi bersih perseroan malah terpangkas menjadi rugi Rp94,86 miliar atau naik 35% dibandingkan dengan rugi Rp146,37 miliar pada semester pertama tahun lalu. Posisi liabilitas perseroan meningkat 8% menjadi Rp2,46 triliun per 30 Juni 2021 ini dibandingkan dengan Rp2,28 triliun per akhir tahun lalu. Peningkatan ini karena perseroan mengeluarkan obligasi pada kuartal I/2021 lalu.
Baca Juga:Â Realisasi Capex Garuda Metalindo (BOLT) Capai 25%
Di sisi lain, total aset perseroan naik 2% menjadi Rp4,12 triliun dari Rp4,04 triliun. Adapun, ekuitas PJAA menurun 6% menjadi Rp1,66 triliun dari Rp1,76 triliun sebagai dampak lanjutan dari pandemi.