Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Minyak Mentah Rebound, WTI Dibanderol USD81,5/Barel

Antara , Jurnalis-Jum'at, 12 November 2021 |07:29 WIB
Minyak Mentah <i>Rebound</i>, WTI Dibanderol USD81,5/Barel
Harga minyak dunia naik (Foto: Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Harga minyak dunia menguat pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB). Harga minyak rebound setelah OPEC memangkas perkiraan permintaan minyak 2021 karena harga yang tinggi.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Januari naik 23 sen atau 0,28%, menjadi ditutup pada USD82,87 per barel. Brent anjlok 2,5% di sesi sebelumnya setelah mencapai level tertinggi tiga tahun di atas USD86 bulan lalu.

Baca Juga: Brent Dijual USD84,7/Barel, Harga Minyak Sudah Naik hingga 60%

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Desember bertambah 25 sen atau 0,3%, menjadi menetap di USD81,59 per barel. Pada Rabu (10/11/2021), WTI kehilangan 3,3% dalam penurunan terbesar dalam seminggu.

Kompleks energi diperdagangkan lebih tinggi menjelang akhir sesi karena keyakinan bahwa permintaan pascapandemi akan semakin menguat dalam beberapa bulan mendatang.

"Harga tertinggi baru terbentang di depan karena unsur-unsur yang dibutuhkan untuk menempatkan posisi teratas di pasar ini tetap sulit dipahami, yaitu permintaan minyak global melebihi produksi baru," kata Jim Ritterbusch, presiden Ritterbusch and Associates LLC di Galena, Illinois.

Baca Juga: Panen Gagal karena Perubahan Iklim, Harga Pangan Dunia Cetak Rekor Tertinggi

Namun, tingkat pengembalian permintaan dapat dikurangi oleh harga energi yang lebih tinggi menurut Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC). Kartel mengatakan dalam laporan bulanan, mereka memperkirakan permintaan minyak rata-rata 99,49 juta barel per hari (bph) pada kuartal keempat 2021, turun 330.000 barel per hari dari perkiraan bulan lalu.

"Perlambatan dalam laju pemulihan pada kuartal keempat 2021 sekarang diasumsikan karena kenaikan harga energi," kata OPEC dalam laporan itu, juga mengutip permintaan yang lambat di China dan India.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement