JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa program kolaborasi Penanaman Modal Asing (PMA)/Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), merupakan arahan langsung dari Presiden Joko Widodo.
Hal ini dilakukan dalam rangkan menciptakan dunia usaha baru di daerah-daerah dan meningkatkan kualitas serta daya saing UMKM. Kolaborasi komitmen tersebut dilakukan oleh perwakilan 15 Usaha Besar (UB) dan 24 UMKM.
“UMKM harus didorong melakukan kolaborasi. Kalau tidak diberikan kesempatan, susah untuk naik kelas. Jangan berpikir kualitas mereka tidak mampu. Kewajiban kita lah untuk membina mereka. Target kita tahun 2022, minimal Rp5 triliun,” ujar Bahlil di Jakarta, Minggu (19/12/2021).
Baca Juga:Â Strategi UKM Berkelas Dunia, dari Desain, Kemitraan hingga Pelatihan
Bahlil juga menjelaskan bahwa pemerintah telah membuka kesempatan dalam rangka menciptakan pelaku usaha baru di daerah, yaitu melalui kemudahan perizinan investasi dengan adanya sistem Online Single Submission (OSS) Berbasis Risiko dan akses kolaborasi UMKM dengan investor besar baik PMA maupun PMDN.
Lebih lanjut, Bahlil menyampaikan bahwa kolaborasi yang terjalin harus berdampak positif dan menguntungkan kedua belah pihak.
Baca Juga:Â Aksi Jokowi Beli Jaket dari UMKM Blora, Netizen: Super Keren Pak
“Kepada teman-teman UMKM, kerjanya harus profesional. Ini kesempatan membangun akses pasar internasional. Dulu saya di Papua, susah dapat akses pasar Jakarta. Sekarang kalian sudah dapat akses kolaborasi. Harus dimanfaatkan,” ucap Bahlil.