JAKARTA – Sukses menggelar webinar market outlook 2022 pada Selasa, 21 Desember 2021 yang lalu, MNC Asset menyampaikan beberapa poin penting terkait dengan kondisi market di tahun 2022.
Head of investment Ipan Samuel Hurabat, yang menjadi salah satu narasumber memberikan pernyataan bahwa ada beberapa isu yang akan mempengaruhi perekonomian global dan domestik. Diantaranya adalah isu varian Covid-19 (omicron), tapering dan peningkatan suku bunga The Fed.
Menurut Ipan, isu mengenai varian baru Covid-19 yang masih bermunculan akan sangat menentukan perekonomian global dan volatilitas pasar saham dunia. Oleh, sebab itu ketidakpastian global diprediksi masih akan menghantui tahun 2022.
Kondisi sebaliknya mungkin saja terjadi dan apabila vaksinasi global telah mencapai herd immunity serta varian baru yang dapat terkendali, bukan tidak mungkin bahwa perekonomian global akan membaik.
“Jadi, tahun depan isu varian Covid-19 yang kasusnya masih berfluktuasi di banyak negara akan menjadi game changer dan menentukan perbaikan perekonomian global dan domestik,” ucap Ipan, Jumat (24/12/2021).
Di sisi lain, isu tapering dan kenaikan suku bunga The Fed yang dipercepat juga akan dikhawatirkan memberikan dampak penurunan nilai tukar rupiah karena aliran dana asing ( capital outflow ) yang juga meningkat. Apabila hal ini terjadi maka yield SBN akan meningkat dan tingkat harga yang menurun.
Baca Juga: Kulik Lifestyle vs Investasi 'Mbak-Mbak SCBD', Simak IG Live MNC Asset, Besok Kamis Pukul 16.00!
Di tengah ketidakpastian tersebut, Dimas A. Ariadi selaku CMO MNC Asset menyarankan investasi reksa dana di tahun 2022 dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan waktu penempatannya, yaitu short term, medium term dan long term. Menurut Dimas, penempatan sesuai dengan time horizon tersebut dimaksudkan agar risiko, tujuan investasi dan return dapat terdiversifikasi.