Kemudian penjualan makanan dan minuman tumbuh 19% menjadi Rp1,19 triliun. Walau beban pokok penjualan membengkak 15,9% menjadi Rp1,734 triliun, tapi laba kotor tetap tumbuh 24,37% menjadi Rp2,286 triliun. Sementara itu, aset perseroan tumbuh 5,68% menjadi Rp4,068 triliun.
Hal itu ditopang pertumbuhan saldo laba yang belum ditentukan penggunaanya sebesar 25% menjadi Rp1 triliun. Sebagai informasi, tahun ini perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan minimal 15%. Untuk mengejar target tersebut, perseroan akan meningkatkan efisiensi dan optimalisasi anak perusahaan juga ekspor.
(Taufik Fajar)