Sebab dikatakan Iwan petugas SPBU sudah melarang pembelian menggunakan wadah besar. Alasannya stok bensin Pertalite yang ada lebih difokuskan untuk pemenuhan konsumen yang datang langsung ke SPBU.
Akhirnya Iwan mengaku sudah 8 hari tidak menjual bensin eceran di warungnya.
"Disananya tidak kosong, cuma tidak boleh membeli menggunakan derigen," ujar Iwan, Selasa (12/4/2022).
Karena tidak lagi berjualan bensin eceran menurut Iwan cukup berdampak pada pemasukan tokonya.
BACA JUGA:Alasan Pertamina Larang Masyarat Beli Pertalite Pakai Jeriken
Dari tidak berjualan bensin eceran, ada satu keuntungan yang kini sudah tidak lagi didapatkannya.
Padahal menurut Iwan berjualan bensin eceran dianggap menguntungkan, karena keuntungan yang didapatkan perhari cukup terasa.
Per dua hari Iwan belanja bensin eceran sebanyak 35 liter, dengan harga yang perliter yang dibeli Iwan dengan harga Rp7.650.
Iwan mengeluarkan uang untuk belanja bensin Pertalite sebanyak Rp267.750, jika Iwan menjual bensin Pertalite dengan harga Rp10.000 perliter, maka Iwan mengantongi keuntungan setidaknya Rp82.250 ketika bensinnya habis terjual.
Maka itu yang dimaksud Iwan ada keuntungan yang hilang dan cukup berasa untuk pedagang kecil sepertinya. Jika ingin dibandingkan dengan penjualan makanan yang dibelinya diagen, maka sangat jauh berbeda besaran keuntungan.