Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Krakatau Steel (KRAS) Raih Laba Rp384,2 Miliar, Naik 15,02%

Agregasi Harian Neraca , Jurnalis-Kamis, 28 April 2022 |13:52 WIB
Krakatau Steel (KRAS) Raih Laba Rp384,2 Miliar, Naik 15,02%
Laba Krakatau Steel alami kenaikan (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA – PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) meraih laba sebesar Rp384,23 miliar dalam tiga bulan pertama tahun 2022. Laba KRAS tumbuh 15,02% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Direktur Utama KRAS Silmy Karim mengatakan, kinerja positif ini juga terjadi pada raihan pendapatan yang meningkat 39,6% menjadi sebesar Rp9,78 triliun dibandingkan periode yang sama di tahun 2021 yang mencapai Rp7 triliun.

”Krakatau Steel Steel juga mencatatkan prestasi rekor penjualan ekspor di Maret 2022 yang mencapai 116.406 ton. Selain itu, penjualan baja domestik juga meningkat dengan dicatatkannya rekor pengiriman baja domestik yang mencapai 245.000 ton di Maret 2022,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Sedangkan dari sisi tonase, penjualan pada periode ini mengalami kenaikan sebesar 7,5% dari semula 492kT menjadi sebesar 529kT, begitu pula dari sisi produksi mengalami kenaikan sebesar 9,5% dari 2021 sebesar 483KT menjadi 529KT pada 2022. Di tahun ini, lanjut Silmy, perseroan terus berfokus pada kelanjutan program restrukturisasi dan transformasi perusahaan. Dengan capaian kinerja yang baik di awal 2022 diyakininya bahwa di tahun ini Krakatau Steel akan semakin baik dibanding tahun 2021.

Sebagai informasi, perseroan bakal produksi 10 juta ton baja di 2025-2026. Dimana untuk meningkatkan kapasitas produksi tersebut, perseroan membutuhkan dana sekitar USD4 miliar atau setara Rp57 triliun. Dimana Kebutuhan dana tersebut akan berasal dari berbagai sumber, salah satunya penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) anak usahanya, PT Krakatau Posco.

Disampaikan Silmy Karim, ekspansi 10 juta ton baja akan terwujud pada 2025-2026 dimana pada tahap awal KRAS akan menambah kepemilikan saham pada Krakatau Posco menjadi 50% dari 30%.”Setelah tanda tangan, kami memiliki 50% saham Krakatau Posco. Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) akan dilaksanakan pada 10 Mei 2022 untuk menyetujui pengambilalihan saham Krakatau Posco,”ujarnya.

Dengan demikian, pengambilalihan saham tersebut sekaligus menjadi tonggak yang signifikan bagi perseroan. Sebab KRAS menguasai sebanyak 50% saham Krakatau Posco dan hal itu akan menjadi pendorong untuk merealisasikan ekspansi 10 juta ton baja ke depan. Silmy optimistis ekspansi produksi 10 juta ton baja itu akan terwujud. Rencana ekspansi tersebut sudah berada di pipeline perseroan. Bahkan pabrik baja Hot Strip Mill 2 (HSM 2) yang belum lama ini diresmikan langsung menginvestasikan sebesar USD700 juta untuk cold rolling mill.

Saat ini, lanjutnya, produksi baja sudah mencapai 6 juta ton. Artinya, diperlukan 4 juta ton lagi untuk memenuhi ekspansi produksi 10 juta ton. Seiring dengan itu, maka kebutuhan terhadap anggaran pun mengalami kenaikan.

"Empat juta lagi itu kebutuhan (anggarannya) sekitar USD4 miliar yang bersumber pertama dari cashflow Krakatau Posco, kemudian dari perbankan, lalu dari strategic investor, kita mengutamakan strategic investor seperti go public dan sebagainya,” papar Silmy.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement