Asnawi pun mengapresiasi sikap pemerintah yang gerak cepat dalam menangani wabah PMK pada hewan ternak ini. Dia juga setuju dengan intruksi Presiden yang melarang hewan ternak yang berasal dari wilayah terpapar untuk masuk ke wilayah bebas PMK. Hal ini supaya penularan PMK tidak semakin menyebar.
"Saat ini pihak-pihak kesehatan hewan tengah serius menangani hal ini tanpa kenal lelah. Presiden juga sudah memberikan instruksi daerah yang terjangkut wabah PMK ini tidak boleh mengeluarkan satu pun hewan ke daerah lain," pungkasnya.
Untuk diketahui, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo telah menetapkan dua daerah yang diserang wabah PMK pada hewan ternak yaitu Kabupaten Aceh dan Kabupaten di Jawa Timur.
Untuk Kabupaten Aceh yakni Aceh Tamiang dan Aceh Timur. Sementara Jawa Timur terdiri dari Gresik, Sidoarjo, Lamongan, dan Mojokerto.
Mentan juga menerangkan bahwa pemerintah melakukan tiga langkah antisipasi untuk hal ini, yaitu langkah darurat dengan turun langsung mengintervensi melalui lokalisasi wabah agar tidak semakin menyebar, dan juga dengan mendistribusikan obat-obatan, vitamin, antibiotik, serta menyiapkan vaksin.
Adapun langkah kedua yaitu dilakukan pengendalian agar wabah penyakit mulut dan kuku tidak semakin menyebar dan virusnya tidak bermutasi. Sedangkan langkah ketiga yaitu dengan melakukan pemulihan pada hewan ternak di Indonesia.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)