JAKARTA - Sektor eceran dan produksi China terkoreksi tajam pada April, sementara lockdown atau penghentian kegiatan dan penutupan sebagian wilayah di seluruh negara itu menyebabkan konsumen tidak bisa berbelanja dan pabrik menghentikan produksi.
Perkembangan ini membayang-bayangi secara suram sasaran ekonomi China untuk 2022.
Penjualan eceran barang konsumen menyusut 11,1% dari setahun yang lalu, penyusutan terbesar sejak Maret 2020, demikian menurut data yang diterbitkan oleh Biro Statistik Nasional China pada Senin (16/5/2022).
Tingkat produksi jatuh 2,9% berdasarkan data tahunan, penurunan terbesar sejak Februari 2020, demikian menurut angka resmi, sementara kebijakan COVID-nol terus mengacaukan ekonomi, dan juga mata rantai pasokan, sehingga mengganggu kegiatan pabrik.
Kegiatan manufaktur turun 4,6%, kebanyakan di sektor otomotif, demikian kata Fu Ling-hui jurubicara untuk Biro Statistik Nasional China pada Senin.
Pada April penjualan mobil anjlok tajam 31,5% dari setahun yang lalu.