"Berdasarkan data di pasar spot internasional, harga jagung mengalami kenaikan sebesar 10,8% setahun terakhir, dan gandum 57,9% di periode yang sama. Bukan hanya Indonesia, di hampir seluruh dunia input pakan ternak alami lonjakan harga," beber Bhima.
Kemudian, lanjut Bhima, di sektor pertanian harga pupuk non subsidi naik tajam. Urea bisa lebih dari 200% kenaikan harganya.
"Hal ini jugalah yang menyebabkan biaya produksi naik, sehingga harga cabe ikut mahal. Selain tentunya ada faktor cuaca, dan musim tanam yang berbeda di beberapa daerah penghasil utama," jelas Bhima.
Maka dari itu Bhima menyarankan pemerintah agar meningkatkan cadangan pangan nasional khususnya beras, kedelai dan jagung. Kata dia, dalam hal ini, peran Bulog harus lebih dioptimalkan untuk mencegah kelangkaan pangan di daerah.
Dia juga menghimbau agar Program Keluarga Harapan (PKH) sebaiknya diperluas ke 15-20 juta keluarga penerima. Bagi masyarakat ia menyarankan harus lebih banyak berhemat dan prioritaskan sisa tabungan untuk dana darurat. Hindari ketergantungan pada utang konsumtif secara berlebihan, dan jaga gaya hidup tetap sederhana.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)