Perbedaan obligasi dan saham yang berikutnya adalah kepastian pembagian keuntungan. Pemegang saham akan mendapatkan dividen.
Dividen adalah persentase keuntungan yang diperoleh investor berdasarkan jumlah saham yang dimiliki dan pendapatan perusahaan dalam kurun waktu tertentu. Besarnya dividen jumlahnya bergantung pada laba yang didapatkan perusahaan.
Sedangkan obligasi memberikan keuntungan berupa bunga yang ditetapkan sejak awal, dan pokok pinjaman yang wajib dilunasi pada saat jatuh tempo tanpa melihat keuntungan maupun kerugian penerbit surat.
"Pemegang saham akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari pemegang obligasi karena risiko yang dihadapi juga lebih besar," pungkasnya.
Selanjutnya, pajak yang ditanggung investor saham dan obligasi juga memiliki perbedaan. Pemegang saham dikenai pajak karena dividen atau laba perusahaan tergolong ke dalam pendapatan. Namun, pajak tersebut sudah terpotong otomatis ketika investor memperoleh dividen.
"Sedangkan pembayaran obligasi termasuk dalam biaya perusahaan, sehingga dapat dianggap tidak dikenakan pajak," jelasnya.
Perbedaan saham dan obligasi yang berikutnya adalah hak setiap investor terhadap perusahaan. Pemilik saham mempunyai hak suara untuk menentukan kebijakan perusahaan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), hal ini karena investor memiliki bagian kepemilikan saham tersebut.
"Sementara, pemilik obligasi tidak memiliki hak apapun atas perusahaan penerbit surat tersebut. Sehingga, investor yang memiliki obligasi tidak bisa ikut mempengaruhi keputusan kebijakan perusahaan," tambahnya.