JAKARTA - Harga saham PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) bergerak naik turun pada perdagangan perdana di bursa, Jumat (8/7/2022). Bagaikan roller coaster, harga saham ARKO dibuka stagnan di harga perdana Rp300 kemudian langsung melejit 12,6% di Rp338.
Lalu beberapa menit setelahnya, emiten pembangkit listrik mini-hidro itu, langsung tertekan hingga 4,66% di Rp286. Hingga pukul 09:27 WIB, ARKO bergerak fluktuatif turun 1,33% di Rp296.
Berdasarkan prospektus, ARKO menerbitkan 608,89 juta saham baru di bursa dengan harga IPO di Rp300 per saham.
Jumlah saham perseroan yang ditawarkan itu mewakili 20,79% dari modal ditempatkan dan disetor ARKO setelah IPO saham. Perseroan menargetkan dana segar sebanyak Rp182,67 miliar.
Setelah penawaran umum ini berlangsung, perseroan akan memakai dana tersebut sebesar 63% untuk tambahan investasi pada anak perusahaan yang akan dimaksimalkan guna pengembangan proyek-proyek Energi Baru Terbarukan (EBT) ke depan, yaitu 54% di PT Arkora Hydro Sulawesi (AHS), 29% di PT Arkora Energi Baru, dan 17% di PT Arkora Tenaga Matahari.
Kedua, sekitar 37% akan digunakan untuk pelunasan kewajiban jangka pendek. Adapun dana yang diperoleh dari kelebihan pemesanan penjatahan terpusat, akan digunakan oleh Perseroan untuk modal kerja antara lain rencana pengembangan usaha pembangkit listrik tenaga air.
Beberapa antara lain seperti: biaya survei pencarian lokasi potensial baru, feasibility study atau studi kelayakan, studi kelistrikan, dan studi-studi lainnya yang berhubungan dengan pengembangan proyek pembangkit listrik tenaga air.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)