JAKARTA - SKK Migas mencatat investasi baru diperlukan USD26 miliar atau setara dengan Rp389,35 triliun untuk memacu produksi 1 juta barel minyak per hari (bph) dan gas sebesar 12 miliar kaki kubik per hari (bscfd) hingga 2030.
"Investasi baru yang relatif besar itu diperlukan untuk mengurangi current account deficit (CAD) yang sudah cukup lebar untuk minyak pada tahun ini," ujar Plt Kepala Divisi Program dan Komunikasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Mohammad Kemal, Selasa (19/7/2022).
Baca Juga:Â Intip Besarnya Dana Abadi Hasil Migas di Daerah Indonesia
Berdasarkan catatan SKK Migas per Juni 2022, konsumsi minyak dalam negeri naik hingga 139% di tengah disrupsi pasokan energi dunia sedangkan konsumsi gas turun signifikan sebesar 298 persen.
Baca Juga:Â Realisasi TKDN Hulu Migas Tembus 63,3%
“Untuk minyak kalau kita lihat tren ke depan kebutuhan kita masih akan terus meningkat sehingga mau tidak mau kita harus memiliki target untuk menaikkan produksi untuk mengurangi CAD,” kata Kemal.
Baca Juga: 50 Tahun Berkarya, Indomie Konsisten Hidupkan Inspirasi Indomie untuk Negeri
Follow Berita Okezone di Google News