JAKARTA - PT Mitra Energi Persada Tbk (KOPI) menggarap kontrak baru untuk unit mesin combine heat and power (CHP) senilai Rp170,14 miliar. Emiten holding bahan bakar padat, cair, dan gas ini menjelaskan, perseroan telah menandatangani kontrak pada 7 Juli 2022 dengan PT Domas Agrointi Prima (DAP) untuk pemenuhan kebutuhan listrik high pressure steam dan low pressure steam di pabrik oleochemical milik DAP di Kuala Tanjung, Sumatra Utara (Sumut).
Kata Direktur dan Sekretaris Mitra Energi, Said August Putra, proyek meliputi pengadaan pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) berkapasitas 4,63 MW dengan boiler kapasitas 2,8 TPH high pressure steam dan 15,74 TPH low pressure steam, serta jasa operasi dan pemeliharaan. Nantinya, proyek juga diharapkan dapat meningkatkan kinerja KOPI ke depannya.
“Pelaksanaan transaksi ini diharapkan mendukung kegiatan operasional perseroan, meningkatkan pendapatan dan kelangsungan usaha,” ujar Said.
Tahun ini, perseroan menargetkan pertumbuhan kinerja sekitar 20%. Sampai akhir kuartal I 2022 lalu, KOPI sudah membukukan pendapatan Rp41,27 miliar, menyusut 6,43% dibanding realisasi pendapatan KOPI di kuartal I 2021 yang mencapai Rp44,10 miliar. Dari hasil pendapatan tersebut, KOPI mengantongi laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar Rp1,48 miliar di kuartal I 2022, turun 11,91% dibanding realisasi kuartal I 2021 yang berjumlah Rp1,68 miliar.
Untuk mewujudkan target kinerja yang ditetapkan, KOPI telah menyiapkan sejumlah strategi, salah satunya yakni memacu penjualan gas ke konsumen eksisting, lalu menjangkau konsumen baru kemudian. Ivo berujar, pihaknya telah melihat adanya rencana peningkatan rencana produksi seturut pandemi yang perlahan mereda.
Kemudian guna menggenjot ekspansi bisnisnya, perseroan menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp150 miliar. Dana belanja modal itu berasal dari fasilitas kredit perbankan. “Saat ini (kami) dalam proses financial closing dengan perbankan untuk proyek pembangkit,” kata Direktur Utama KOPI, Ivo Wongkaren. Namun, ia tak memerinci proyek tersebut.