JAKARTA - PT XL Axiata Tbk (EXCL) membukukan laba bersih Rp614,91 miliar di semester I 2022. Laba EXCL lebih rendah 14,11% year on year (yoy) dibandingkan periode sama tahun 2021 senilai Rp715,95 miliar.
Penurunan laba terjadi saat emiten telekomunikasi itu mencatatkan kenaikan pendapatan usaha sebesar 8,48% yoy mencapai Rp14,07 triliun. Sementara pada semester pertama tahun 2021, EXCL membukukan pendapatan sebanyak Rp12,97 triliun.
Kondisi ini membuat laba per saham dasar EXCL turun menjadi Rp58, dari semula Rp67. Demikian berdasarkan laporan keuangan EXCL yang diunggah di laman keterbukaan informasi, Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (24/8/2022).
Kinerja keuangan EXCL menunjukkan adanya sejumlah beban yang membengkak. Dari yang terbesar, dapat terlihat adanya kenaikan beban penyusutan 3,59% yoy sebesar Rp5,09 triliun, beban infrastruktur meningkat 3,47% yoy menjadi Rp4,06 triliun, dan beban penjualan-pemasaran bertambah 18,73% yoy senilai Rp1,38 triliun. Biaya interkoneksi juga meningkat 66,21% yoy menjadi Rp1,14 triliun, beban umum-administrasi juga meningkat 37,07% senilai Rp178,55 miliar.
Kendati beban gaji dan kesejahteraan terpangkas 1,06% yoy ditambah adanya kenaikan keuntungan penjualan dan sewa menara sebesar 24,72% yoy, laba usaha EXCL masih lebih rendah dibandingkan paruh pertama tahun lalu, di mana laba sebelum pajak mencapai Rp728,08 miliar, alias menurun 13,55% yoy dari semester pertama tahun lalu di angka Rp842,27 miliar.
Follow Berita Okezone di Google News