JAKARTA - PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) mencatat rugi bersih senilai Rp110,87 miliar di semester I/2022. Rugi BNBR bengkak 138,64% year on year (yoy) dibandingkan periode sama tahun 2021 yang mencapai rugi Rp46,46 miliar.
Hal ini membuat rugi per saham dasar BNBR tergerus menjadi Rp50,07, dari semula Rp20,98, sebagaimana tertuang dalam laporan keuangan perseroan di keterbukaan informasi, Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Kamis (1/9/2022).
Peningkatan rugi terjadi saat emiten sektor industri di bidang multi-sector holdings itu justru mengalami pertumbuhan pendapatan sebesar 24,57% yoy menjadi Rp1,29 triliun. Sedangkan pada paruh pertama tahun 2021, BNBR menyerap pendapatan sebanyak Rp1,03 triliun.
Jasa infrastruktur dan manufaktur menjadi penyumbang pemasukan terbesar senilai Rp1,23 triliun, Sementara jasa pabrikasi dan konstruksi menyerap perolehan sebanyak Rp56,22 miliar.
Kenaikan beban perusahaan menjadi akar dari penurunan kinerja keuangan tersebut. Diketahui, beban pokok BNBR bertambah 22,78% yoy senilai total Rp1,05 triliun, yang sebagian besar datang dari kenaikan beban produksi, meskipun biaya jasa pabrikasi dan konstruksi menurun.