Kendati beban karyawan, dan penjualan lebih rendah dari periode tahun lalu, tetapi sejumlah beban lain tampak membengkak, seperti beban umum-administrasi, kerugian selirih kurs, dan lain-lain. Sehingga terjadi rugi sebelum pajak penghasilan mencapai Rp80,29 miliar.
Neraca BNBR per 30 Juni 2022 menunjukkan ada kenaikan 7,84% menjadi Rp16,43 triliun, dari akhir 2021 senilai Rp15,24 triliun. Jumlah kewajiban pembayaran atau liabilitas meningkat 8,63% sebanyak Rp15,1 triliun, sedangkan modal/ekuitas terjaga di kisaran Rp1,3 triliun.
BNBR menggenggam kas bersih dari aktivitas operasi sebanyak Rp28,08 miliar, dan Rp155,78 miliar dari pendanaan, yang mayoritas berasal dari pinjaman jangka pendek. Adapun BNBR tampak mengeluarkan kas sebanyak Rp197,24 miliar untuk investasi. Dengan demikian, maka total kas dan setara kas neto di akhir periode mencapai Rp132,37 miliar.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)