Hal ini membuat laba kotor SSMS meningkat 91% menjadi Rp1,94 dari Rp1,01 triliun. Penjualan SSMS terdiri dari penjualan kepada pihak berelasi dan pihak ketiga untuk minyak kelapa sawit, inti sawit, dan tandan buah segar.
Kemudian jumlah aset SSMC meningkat tipis 2,79% dari Rp13,85 triliun di akhir tahun 2021 menjadi Rp14,23 triliun pada pertengahan tahun ini. Di sisi lain, jumlah liabilitas meningkat 2,06% dari Rp7,74 triliun pada 31 Desember 2021 menjadi Rp7,9 triliun pada 30 Juni 2022. Kemudian untuk kas dan setara kas akhir periode terjadi penurunan 31,95% dari Rp1,74 triliun menjadi Rp1,18 triliun.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)