JAKARTA โ Laba
PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA) turun jadi Rp25,5 miliar dibandingkan semester pertama tahun lalu jumlahnya mencapai Rp70 miliar. Pada semester pertama 2022, BOLA membukukan pendapatan sebanyak Rp174,89 miliar atau melesat 393,62% dari periode yang sama tahun lalu di Rp35,43 miliar.
Perseroan juga mengungkapkan, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga menyusut menjadi Rp22,33 miliar, dari sebelumnya Rp72,1 miliar pada enam bulan pertama tahun 2021. Beban operasi perseroan per 30 Juni 2022 tercatat berjumlah Rp155,89 miliar, lebih besar dari semester I-2021 di Rp67 miliar.
Perusahaan sebenarnya berhasil membalikkan keadaan menjadi laba bruto di semester I-2022 sebanyak Rp19,34 miliar. Pada semester pertama tahun lalu, BOLA membukukan rugi bruto Rp31,6 miliar. Bedanya, pada semester I-2021, BOLA mencatatkan pendapatan keuangan sampai Rp111,5 miliar.
Sedangkan, pendapatan keuangan di semester pertama tahun ini hanya sebanyak Rp6,11 miliar. Laba sebelum pajak BOLA senilai Rp25,5 miliar pada semester satu tahun ini. Sedangkan, pada semester I-2021, laba sebelum pajaknya lebih besar mencapai Rp69,99 miliar.
Tahun ini, BOLA menargetkan pendapatan sebesar Rp370 miiliar dan laba bersih sekitar Rp30 miliar seiring dengan kompetisi Liga 1 yang telah di mulai.
โTarget pendapatan kami di 2022 pasti bertumbuh dibanding 2021, kami targetkan sekitar Rp370 miliar pendapatannya, dengan target net income kami sekitar Rp30 miliar di 2022," kata Direktur Bali Bintang Sejahtera, Yohanes Ade BM.
Follow Berita Okezone di Google News
Emiten pengelola klub sepak bola Bali United mengaku optimis target tersebut bakal tercapai dengan melihat pencapaian positif perseroan di kuartal pertama 2022. Disebutkan, kontribusi Liga 1 ke pendapatan BOLA di kuartal pertama hanya Rp5 miliar atau setara 1,3%. Hanya saja, kata Direktur BOLA, Putri Paramita Sudali, bisnis utama Bali United bukan hanya di liga saja, tetapi yang terbesar dari sponsorship.
Kedepan, menurutnya, pendapatan dari sponsorship Bali United akan tetap meningkat tetapi dengan porsi yang akan terbagi lebih rata dibandingkan saat ini. "Jadi kami bukan lagi mengembangkan fokus di olahraga, tapi semua lini bisnis kami, dengan pendapatan yang diharapkan meningkat. Karena memang value sepak bola sudah pasti setiap tahunnya akan meningkat," tuturnya.
Disampaikan Presiden Direktur BOLA, Yabes Tanuri, sesuai bisnis roadmap perseroan fokus perseroa adalah sports dan Esports untuk pengembangan bisnis. Dan memperbesar IP atau konten. Adapun soal nilai sponsor, diakui ada kenaikan setelah Bali United memastikan diri menjadi juara Liga 1 2021/2022.
"Nilai sponsorship pasti ada kenaikan ya. Kalau juara atau tidak, pasti ada sinkronisasi antara prestasi dan nilai sponsorship. Tentu ada ketentuan dasar. Kalau juara tentu akan ada penambahan-penambahan," jelas Yabes.
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.