JAKARTA - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) akan memperluas pasar ekspor guna meningkatkan kinerja. Sebagaimana diketahui, emiten obat herbal mengalami penurunan laba bersih di semester I dari sebelumnya Rp502 miliar menjadi Rp445,60 miliar.
Seiring dengan penurunan laba bersih, penjualan perseroan juga susut 2,58% menjadi Rp1,61 triliun dari sebelumnya sebesar Rp1,65 triliun. Adapun, penjualan jamu herbal dan suplemen turun menjadi Rp988,73 miliar.
“Hingga akhir tahun kami yakin pertumbuhannya akan lebih baik dibandingkan kuartal dua. Kami optimistis pasar herbal masih memiliki potensi yang besar,” kata Direktur Keuangan SIDO, Leonard dalam Public Expose Live 2022, Jumat (16/9/2022).
Untuk meningkatkan kinerja perseroan di semester dua tahun ini, perseroan berupaya untuk mempercepat eksekusi perluasan pasar ekspor ke negara-negara tujuan baru seperti Ghana, Kamerun, Kenya, Vietnam dan China.
Perseroan berupaya untuk mempercepat registrasi produk dan peluncurannya. Selain itu, pada tahun ini SIDO juga akan meluncurkan produk Tolak Angin Care di Malaysia dan produk minuman STMJ di Nigeria.
Follow Berita Okezone di Google News