JAKARTA – Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengatakan BLT BBM Rp600.000 sudah diterima oleh hampir 20 juta orang di Indonesia. BLT BBM merupakan bansos pengalihan subsidi BBM.
Sekitar 19,9 juta orang atau 96,6% dari total penerima manfaat sudah menerima bansos pengalihan subsidi BBM ini.
"Sudah di 508 kabupaten dan kota. Ini (jumlah penerima) juga sudah hampir 20 juta, sudah 19.955.471 penerima, sudah,” kata Jokowi usai penyerahan bantuan subsidi upah di Ternate, Maluku Utara, Rabu, sebagaimana tayangan yang disiarkan Sekretariat Presiden.
Baca Juga:Â BLT Ojol, Sopir Angkot hingga Abang Becak Rp600.000 Cair 5 Oktober 2022
Berikut fakta-fakta terkait BLT BBM yang berhasil dirangkum Okezone, Sabtu (1/10/2022) dari berbagai sumber:
1. Penyaluran BLT BBM dikawal BPKP
Penyaluran BLT BBM ini bahkan dikawal oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Direktur Pengawasan Bidang Sosial dan Penanganan Bencana BPKP Michael Rolandi mengatakan, pelaksanaan pengawasan BLT BBM melalui diseminasi petunjuk teknis pengawasan, di mana tim berfokus pada penyaluran BLT BBM. Pengawalan dan pengawasan BPKP mulai dari tahap perencanaan sampai dengan pendistribusian.
2. BLT BBM untuk mendongkrak perekonomian
Jokowi mengharapkan penyaluran bantuan langsung tunai pengalihan subsidi bahan bakar minyak atau disebut BLT BBM ini dapat meningkatkan daya beli dan konsumsi masyarakat. Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi akan terjaga.
Baca Juga:Â Jadwal Pencairan BLT BBM Tahap 2, Rp500.000 Masuk Kantong
"Daya beli, konsumsi masyarakat bisa terangkat lebih baik. Itu akan memunculkan, mendongkrak pertumbuhan ekonomi secara makro yang kita inginkan," kata Jokowi.
3. Dapat dilakukan melalui ponsel
Pendaftaran tersebut bisa dilakukan sendiri melalui ponsel. Pengajuan ini dapat dilakukan melalui program usul dan sanggah dan bisa dilihat melalui aplikasi Cek Bansos Kementerian Sosial (Kemensos).
Follow Berita Okezone di Google News