Share

Kenaikan Inflasi RI Masih Terendah ke-5 di Dunia

Michelle Natalia, Sindonews · Selasa 04 Oktober 2022 16:13 WIB
https: img.okezone.com content 2022 10 04 320 2680491 kenaikan-inflasi-ri-masih-terendah-ke-5-di-dunia-L3cJ0w8wqg.png Kenaikan Inflasi RI Terendah Kelima di Dunia. (Foto: Okezone.com/Freepik)

JAKARTA - Mckinsey mencatat Indonesia sebagai negara dengan kenaikan inflasi terendah nomor 5 di dunia.

Menyikapi data tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa kenaikan inflasi di Indonesia berada di kisaran kurang dari 4%.

"Angka ini masih di atas negara Jepang, China, Arab Saudi dan Swiss. Empat negara itu kenaikan inflasinya per 30 Juni 2022 berdasar data Mckinsey, kurang dari 3%. Indonesia masih lebih tinggi, namun masih kurang dari 4% year over year," ujar Airlangga dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (4/10/2022).

Baca Juga: Menko Airlangga: Mckinsey Sebut Inflasi Indonesia Terendah Kelima di Dunia

Berdasarkan data tersebut, Indonesia berada di urutan ketiga negara dengan kenaikan inflasi terendah di seluruh Asia. Bahkan, kenaikan inflasi di Indonesia lebih rendah dibandingkan Korea Selatan, dengan urutan pertama dan kedua ditempati oleh Jepang dan China.

Data Mckinsey mencatat laju inflasi di seluruh dunia melebihi ekspektasi pada Desember 2021. Dari proyeksi pada akhir tahun lalu, kenaikan inflasi per Juni 2022 mencatatkan kenaikan dua kali lipat. Hal ini terjadi di hampir seluruh dunia.

Baca Juga: The Fed: Inflasi Terlalu Tinggi Lemahkan Ekonomi

"Meskipun demikian, tingkat inflasi di negara-negara Asia tidak terlalu tinggi dibandingkan proyeksi masing-masing negara. Kondisi terparah justru dialami sebagian negara di Eropa. Misalnya, inflasi di Lithuania yang mencapai 15,5% per tahun, angka ini lima kali lipat lebih tinggi dibandingkan proyeksi inflasinya," ungkap Airlangga.

Kondisi laju inflasi yang lebih tinggi dibandingkan proyeksi itu memaksa bank sentral di seluruh dunia menaikkan suku bunga pinjaman mereka. Kendati demikian, kenaikan suku bunga bank sentral di hampir seluruh negara tidak mampu menyamai laju inflasi di negaranya.

Follow Berita Okezone di Google News

Airlangga menuturkan Indonesia masih tidak termasuk dalam catatan Mckinsey terhadap negara yang ikut menaikkan suku bunga Bank Indonesia. Kondisi tersebut, terang Airlangga, membuat para analis menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi mereka. Hanya beberapa negara yang masih mencatatkan Produk Domestik Bruto (PDB) ke arah positif.

"Indonesia termasuk negara dengan proyeksi PDB dengan angka positif, yakni 1,0% lebih tinggi," kata Airlangga.

Adapun negara dengan angka PDB paling tinggi dicatatkan Arab Saudi dengan 5,9% lebih tinggi.

"Capaian positif Indonesia di tengah ketidakpastian global ini jangan sampai membuat lengah seluruh pihak. Bahkan, Presiden Joko Widodo juga sudah meminta sinergi dan koordinasi antara pemerintah pusat dengan daerah demi menekan laju inflasi," tegas Airlangga.

Menurutnya, kerja sama menjadi kunci yang membuat Indonesia hingga saat ini mampu meminimalisir dampak buruk dari tekanan global akibat ketidakpastian.

"Terlebih, isu geopolitik, ancaman krisis energi serta pangan masih menghantui hampir seluruh negara di dunia," pungkas Airlangga.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini