Share

Kisah Pria Dapat Warisan Terbesar di Dunia tapi Bangkrut Gegara Ini

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis · Jum'at 07 Oktober 2022 09:34 WIB
https: img.okezone.com content 2022 10 07 320 2682395 kisah-pria-dapat-warisan-terbesar-di-dunia-tapi-bangkrut-gegara-ini-uY7BKwmmSl.jpg Ilustrasi Kisah Pria Dapat Warisan Terbesar di Dunia (Foto: Okezone)

JAKARTA - Kisah pria mendapatkan warisan terbesar di dunia. Namun, setelah mendapatkan warisan, pria tersebut malah bangkrut.

Dia adalah Huntington Hartford. Hartford, yang hidup dari 1911 hingga 2008, adalah pewaris kejayaan Great Atlantic & Pacific Tea Company.

Perusahaan yang didirikan persis sebelum Perang Sipil itu dikenal atas jejaring gerai A&P. Demikian seperti dilansir BBC Indonesia, Jakarta, Jumat (7/10/2022).

BACA JUGA: 6 Fakta Menarik Warisan Ratu Elizabeth II, dari Gaun hingga Properti 

A&P adalah gerai sembako pertama di AS yang tersebar di seluruh penjuru AS.

Sejak Perang Dunia hingga dekade 1960-an, pencapaian mereka serupa dengan yang diraih perusahaan swalayan Walmart saat ini.

Huntington mewarisi kekayaan sekitar USD90 juta atau Rp1,3 triliun saat usianya 12 tahun.

Sebagai penyesuaian inflasi, dia mendapatkan setidaknya USD1,3 milyar atau Rp19 triliun ketika kanak-kanak. Nominal itu didapatnya setelah dipotong pajak.

BACA JUGA: 8 Warisan Ratu Elizabeth II ke Raja Charles III, dari Angsa, Berlian hingga Harta Rp6,3 Triliun 

Namun Huntington dinyatakan bangkrut di New York tahun 1992, setidaknya 70 tahun setelah dia mendapatkan salah satu warisan terbesar di dunia.

Huntington membalik sentuhan Midas. Dia kehilangan jutaan dolar AS untuk membali perumahan, menciptakan museum seni, dan mendukung perhelatan teater atau pertunjukan lainnya.

 

Baca Juga: Ketahui Kerugian Membeli Mobil Bekas Banjir

Follow Berita Okezone di Google News

Huntington mengkombinasikan keterampilan bisnis yang buruk dengan gaya hidup yang luar biasa mewah.

Setelah bankrut, Huntington hidup sebagai penyendiri dengan putrinya di Bahama, hingga ia wafat.

Kisah Huntington, digabung dengan penelitian akademik, menunjukkan bahwa mendapatkan uang banyak seperti durian runtuh tak selalu berakhir dengan kisah bahagia.

Menghambur-hamburkan uang lebih mudah dibandingkan yang kita bayangkan.

Sementara itu, Ekonom Guido Imbens dan Bruce Sacerdote serta pakar statistik Donald Rubin menunjukkan dalam penelitian tahun 2001, orang cenderung boros untuk rezeki nomplok yang diharapkan datang tak terduga.

Menilik para pemenang lotere sekitar 10 tahun setelah mereka mendapatkan undian, ternyata mereka hanya meraup 16 sen dari setiap satu dolar yang mereka menangkan.

Dalam penelitian, rata-rata orang di usia 20 hingga 40-an tahun yang diberi warisan atau hadiah finansial bernominal besar akan kehilangan setengah uang mereka karena boros atau investasi yang tak tepat sasaran.

Sementara kajian lain menemukan kecenderungan, memenangkan lotere biasanya tak menolong orang-orang stres keluar dari persoalan dan justru menunda kebangkrutan yang tak terhindarkan.

Salah satu penelitian mengungkap, satu per tiga pemenang lotre jatuh miskin alias bangkrut.

Menghabiskan seluruh hadiah uang bukan hal mudah Lantas bagaimana pemenang lotre menggunakan uang triliunan rupiah dalam waktu singkat? Itu bukan pekerjaan ringan.

Penelitian demografi terhadap karakteristik para pembali lotre menunjukkan puncak permainan mereka rata-rata terjadi pada usia 30 hingga 39 tahun. Keberuntungan mereka menurun saat beranjak tua. Sementara, masyarakat AS rata-rata hidup hingga umur 79 tahun.

Artinya, berasumsi sang pemenang lotre berumur di awal 30-an tahun, dia memiliki 45 tahun lebih untuk menghabiskan hadiah uang yang telah dipotong pajak, katakanlah USD900 juta atau Rp13,5 triliun.

Berarti, si pemenang itu harus menghabiskan setidaknya Rp300 miliar pertahun atau Rp830 juta per hari, bahkan lebih jika bunga bank turut dihitung saat hadiah itu disimpan.

Sebagai tambahan, menghabiskan seluruh hadiah uang itu berarti sang pemenang tak memiliki aset apapun.

Apabila dia menggunakan uang itu untuk membeli rumah mewah, lukisan karya Banksy, mobil Ferrari dan Aston Martin, kekayaan bersihnya sebenarnya berubah dan dia dapat pensiun dengan kekayaan yang utuh, dengan asumsi investasi itu memiliki nilai yang tetap.

Menghabiskan seluruh hadiah uang, yang memicu kebangkrutan dan tabungan rendah, berarti sang pemenang tak menunjukkan apapun kecuali masa-masa yang menyenangkan.

1
3
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini