JAKARTA - PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) buka suara soal rights issue PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) yang diambil pemerintah melalui inbreng saham SMBR paling lambat pada Desember 2022.
Dikutip Harian Neraca, Corporate Secretary Semen Baturaja, Doddy Irawan menjelaskan proses transaksi pengalihan saham sebanyak 7.499.999.999 lembar saham seri B milik pemerintah kepada SMGR dilakukan berdasarkan PP No.33/2022 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan Semen Indonesia melalui pelaksanaan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dalam bentuk non tunai (inbreng).
Transaksi pengalihan saham tersebut dilakukan pada saat penyelesaian pembayaran HMETD yang diambil bagian oleh Pemerintah yang ditandai dengan penandatanganan akta inbreng saham antara Kementerian BUMN dengan SMGR dan pencatatan perubahan pemegang saham SMBR oleh Biro Administrasi Efek dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
BACA JUGA:IHSG Hari Ini Diramal Melemah, Intip Rekomendasi Saham Berikut
Dia menyebut seluruh rangkaian proses transaksi saat ini ditargetkan rampung pada Desember 2022.
Lebih lanjut, proses ini bakal mengubah status BUMN SMBR menjadi anak usaha BUMN atau perusahaan non Persero. Prosedur yang diperlukan mengubah status persero pada SMBR melalui perubahan anggaran dasar SMBR.
"Oleh karena itu, SMBR akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dengan agenda perubahan anggaran dasar yaitu terkait perubahan nama perseroan untuk menghilangkan kata persero pada nama SMBR," jelasnya.
Selanjutnya, akta pernyataan keputusan RUPSLB tersebut akan diajukan memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Lebih lanjut, rencana penyelenggaraan RUPSLB SMBR akan disampaikan setelah SMGR memperoleh surat efektif pernyataan pendaftaraan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas rencana penambahan modal dengan memberikan HMETD.
Berdasarkan perhitungan JP Morgan, nilai inbreng saham pemerintah ditambah dengan rights issue saham ke investor publik diperkirakan membuat emiten bersandi SMGR ini mampu meraup aset dan dana segar bernilai Rp5,6 triliun.
Head of Indonesia Research and Strategy J.P Morgan Sekuritas, Henry Wibowo, harga akuisisi Semen Baturaja senilai Rp2,85 triliun untuk 75,5% saham, yang menyiratkan penilaian 13x EV/EBITDA dan USD85 EV/ton kapasitas dibandingkan dengan SMGR pada 7x EV/EBITDA dan US$77 EV/ton.
(Zuhirna Wulan Dilla)