Share

MNC Energy Investments (IATA) Mulai Penawaran Rights Issue

Shelma Rachmahyanti, MNC Media · Selasa 18 Oktober 2022 08:01 WIB
https: img.okezone.com content 2022 10 18 278 2689152 mnc-energy-investments-iata-mulai-penawaran-rights-issue-yV75bIPWCs.jpg MNC Energy Mulai Penawaran Rights Issue (Foto: Okezone.com/MNC Bank)

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan pernyataan efektif kepada PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) untuk pelaksanaan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD atau Rights Issue).

Perseroan menerbitkan sebanyak-banyaknya 14.840.555.748 Saham Seri B yang ditawarkan dengan Harga Pelaksanaan Rp180 dengan rasio 10:13 (10 Saham yang dimiliki berhak untuk mendapatkan 13 HMETD).

Sehingga Rights Issue ini bernilai sebanyak-banyaknya Rp2.671.300.034.640. Setelah dilaksanakannya Rights Issue ini, IATA akan dimiliki langsung oleh PT MNC Asia Holding Tbk (BHIT).

Selain itu, Perseroan akan memberikan tambahan hak dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 2.968.111.149 Waran Seri I, dimana setiap 5 saham hasil pelaksanaan HMETD melekat 1 Waran Seri I dengan harga pelaksanaan Rp 210.

IATA Mulai Penawaran Rights Issue Seluruh dana yang diperoleh akan dipergunakan untuk:

1. Pelunasan seluruh promissory note Perseroan yang diterbitkan kepada BHIT dengan cara membayar dengan uang dan/atau dengan konversi hak tagih menjadi saham Perseroan dalam rangka pengambilalihan PT Bhakti Coal Resources (BCR).

Follow Berita Okezone di Google News

2. Setoran modal kepada PT Bhakti Migas Resources (”BMR”) untuk investasi pengembangan usaha di sektor migas. BMR sedang mengevaluasi peluang eksplorasi di Indonesia Timuryaitu Blok Semai III di Papua.

3. Setoran modal ke BCR untuk modal kerja dan pengembangan usaha di sektor pertambangan batu bara.

Seperti yang telah diketahui, Perseroan mengalihkan pilar bisinis utamanya yang sebelumnya bergerak pada bidang pengangkutan udara niaga dan jasa angkutan udara, menjadi perusahaan yang bergerak di bidang energi dan investasi yang diawali dengan mengakuisisi 99,33% saham BCR yang merupakan perusahaan induk dari 8 perusahaan batu bara yang berlokasi di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

Dengan 1,6 milyar MT sumber daya batu bara yang dimiliki BCR, IATA melakukan langkah strategis memanfaatkan momentum meningkatnya permintaan batu bara dan kenaikan harga komoditas batu bara.

IATA memandang penajaman fokus menjadi perusahaan energi dan investasi, khususnya di sektor batu bara, dapat membantu mendongkrak prospek bisnis Perseroan.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini