Di sisi lain, adanya perpanjangan insentif uang muka untuk kredit kendaraan bermotor dan properti hingga akhir 2023, kembali memberikan angin segar untuk kedua sektor tersebut.
Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada menilai sentimen lain untuk properti memang ada dari suku bunga acuan, namun tak lantas membuat naik bunga KPR. Sehingga jika ada sentimen negatif, maka berimbas pada penurunan saham-saham properti secara umum.
Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan keputusan kenaikan suku bunga tersebut sebagai langkah untuk menurunkan ekspektasi inflasi yang saat ini terlalu tinggi (overshooting) dan memastikan inflasi inti ke depan kembali ke dalam sasaran 3,0±1% lebih awal yaitu ke paruh pertama 2023, serta memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah agar sejalan dengan nilai fundamentalnya akibat semakin kuatnya mata uang dolar AS dan tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.
Pertumbuhan ekonomi global kini melambat disertai dengan tekanan inflasi yang tinggi dan meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global.
Setelah membaik di 2022, pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2023 diprakirakan akan lebih rendah dari sebelumnya, bahkan disertai dengan risiko resesi di beberapa negara. Revisi ke bawah pertumbuhan ekonomi terjadi di sejumlah negara maju terutama Amerika Serikat, Eropa, dan juga di Tiongkok.