Share

Laba Barito Pacific (BRPT) Turun Jadi Rp613,7 Miliar

Agregasi Harian Neraca, Jurnalis · Senin 07 November 2022 14:21 WIB
https: img.okezone.com content 2022 11 07 278 2702486 laba-barito-pacific-brpt-turun-jadi-rp613-7-miliar-rCX2C9CE8z.jpg Laba BRPT turun (Foto: Okezone)

JAKARTA – Laba PT Barito Pacific Tbk (BRPT) turun menjadi hanya sebesar USD39 juta atau setara Rp613,7 miliar, dari porsi laba bersih USD272 juta pada sembilan bulan 2021. Sementara itu, pendapatan BRPT sebesar USD2,337 miliar atau setara Rp36,7 triliun atau naik 3% dari posisi USD2,313 miliar di periode yang sama tahun lalu.

Presiden Direktur Barito Pacific Agus Pangestu mengatakan, berlanjutnya ketidakstabilan geopolitik dan kebijakan Covid-19 yang ketat di China menjadi faktor utama yang mempengaruhi kinerja perusahaan di sembilan bulan pertama 2022. Menurutnya, tekanan pada margin petrokimia terjadi dikarenakan meningkatnya harga bahan baku yang tidak diikuti dengan kenaikan sebanding harga produk petrokimia.

"Hal ini bukan berarti belum pernah terjadi sebelumnya, karena kami telah bertahan dengan baik melewati volatilitas yang tinggi pada sektor petrokimia, dan saat ini memiliki ketahanan konsolidasi pilar yang jauh lebih kuat seiring dengan kinerja yang stabil pada segmen energi," ujarnya.

Adapun posisi EBITDA perseroan sebesar USD360 juta pada sembilan bulan pertama tahun 2022, dari porsi USD639 juta di periode yang sama tahun 2021. Bisnis panas bumi, lanjutnya, terus memberikan kinerja positif terhadap Barito Pacific dengan pendapatan pada sembilan bulan pertama tahun 2022 yang tumbuh 6,8% menjadi USD424 juta dolar AS dan EBITDA naik 7,2% secara year on year (YoY) menjadi USD354 juta.

Baca Juga: Ketahui Kerugian Membeli Mobil Bekas Banjir

Follow Berita Okezone di Google News

Disampaikannya, tingkat operasi rata-rata pada ketiga aset tetap terjaga di atas 90% dengan faktor intermitensi yang rendah menegaskan profil keandalan energi panas bumi yang tinggi. Perusahaan, sambung dia, juga berhasil menjaga neraca keuangan, dengan debt to capital sebesar 44% dan net debt to equity sebesar 0,42 kali pada sembilan bulan pertama tahun 2022.

Bisnis petrokimia milik perusahaan, yakni Chandra Asri mempertahankan kinerja keuangan yang hati-hati dengan likuiditas yang kuat dan terus menerima dukungan dari pasar modal atas keberhasilan penyelesaian penerbitan obligasi senilai Rp2 triliun. Tahun ini, perseroan menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai USD250 juta atau sekitar Rp3,5 triliun (kurs Jisdor 13 Januari 2022 Rp14.311 per dolar AS).

Direktur Keuangan Barito Pacific, David Kosasih seperti dikutip bisnis pernah mengatakan, capex ini akan digunakan untuk persiapan pembangunan komplek petrokimia CAP2 sesuai dengan tahapan pekerjaan yang direncanakan. "Selain itu juga untuk pengeluaran belanja modal rutin untuk pabrik petrokimia, serta program drilling dari operasional geothermal," ujarnya.

David melanjutkan, pembiayaan belanja modal emiten berkode saham BRPT ini sepenuhnya berasal dari kas internal perusahaan. Lebih lanjut, David menuturkan, sepanjang 2022 BRPT akan mempertahankan operasional yang optimal di masing-masing unit usaha. "Perseroan juga akan menjalankan tahapan ekspansi serta pengembangan usaha, sesuai dengan tahapan yang sudah direncanakan," tuturnya.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini