BALI - Indonesia mendapatkan dana dari Amerika Serikat (AS) untuk mendukung proses transisi energi di Tanah Air. Bahkan tak hanya AS, bantuan juga mengalir dari tiga mitra organisasi internasional.
"Kami juga sangat bersyukur atas dukungan yang terus mengalir dari mitra organisasi internasional kami, termasuk Asian Development Bank (ADB), Climate Investment Fund, dan World Bank untuk transisi energi Indonesia," ungkap Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, dalam konferensi pers di Media Center Bali International Convention Center, Nusa Dua, Bali, Selasa (15/11/2022).
Baca Juga:Â Transisi Energi Butuh Dana Besar, Luhut: Indonesia Lagi Nego Kerjasama
Usai mendapatkan aliran dana tersebut, pemerintah akan melakukan beberapa persiapan. Pendanaan itu diberikan untuk memenuhi ambisi Indonesia dalam mengurangi penggunaan batu bara menjadi energi yang ramah lingkungan.
"Dalam 6 bulan, pemerintah Indonesia akan memimpin persiapan dari rencana aksi kemitraan untuk memproduksi rencana investasi komprehensif. Rencana ini akan mengoperasionalisasikan target besar bersama dalam pernyataan bersama dengan aksi yang konkret dan kolaboratif," beber dia.
Baca Juga:Â Luhut: Saya Sangat Percaya Diri Indonesia Bisa Mempercepat Transisi Energi
Proses transisi ini disebutnya sebagai agenda yang darurat, sehingga Indonesia akan mempercepat reduksi di emisi sektor tenaga, dan menggeser proyeksi puncak emisi ke depan, mempercepat pengembangan energi terbarukan dan meningkatkan efisiensi energi melalui kemitraan internasional, termasuk melalui transfer pengetahuan dan perkembangan teknologi berkelanjutan.
Baca Juga: BuddyKu Fest: 'How To Get Your First 10k Follower'
Follow Berita Okezone di Google News