Selanjutnya disebabkan faktor musiman, seperti panen musiman pada komoditas pangan bergejolak (tanaman pangan dan hortikultura) yang menyebabkan penurunan suplai pada periode tertentu.
Kemudian penyesuaian harga akibat adanya kenaikan harga BBM sehingga membuat ongkos angkut mahal dan berdampak pada harga komoditas pangan di pasar.
"Ini masalah menyangkut urusan perut rakyat, kenaikan harga barang jasa akan langsung berdampak pada rakyat, oleh sebab itu harus kita kendalikan dengan cepat," pungkasnya.
Sebagai informasi, angka inflasi di Indonesia pada November secara Year to Year berada diangka 5,42%. Angka tersebut turun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya 2021 (y-t-y) 5,71%.
(Feby Novalius)