Share

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dapat Guyuran PMN Rp3,2 Triliun

Heri Purnomo, MNC Portal · Senin 02 Januari 2023 17:38 WIB
https: img.okezone.com content 2023 01 02 320 2738815 proyek-kereta-cepat-jakarta-bandung-dapat-guyuran-pmn-rp3-2-triliun-zKmxSnLAeR.JPG KAI. (Foto: KAI)

JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mengumumkan bahwa pihaknya telah menerima sejumlah dana yang bersumber dari Penyertaan Modal Negara pada 31 Desember kemarin.

Nilai PMN yang diterima oleh KAI untuk Tahun Anggaran 2022 adalah sebesar Rp3,2 triliun.

"Dana ini akan dialokasikan sebagai tambahan setoran modal kepada PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI)," tulis Executive Vice President Corporate Secretary PT KAI, Asdo Artriviyanto yang dikutip dari Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia, Senin (2/1/2023).

Dia melanjutkan bahwa penyetoran modal kepada PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) (porsi equity Konsorsium BUMN Indonesia) dilakukan sebagai pemenuhan cost overrun proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) pada PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

 BACA JUGA:KAI Segera Tuntaskan Proyek Kereta Cepat dengan PMN Rp3,2 Triliun

Adapun demikian, perseroan turut menerangkan bahwa tidak terdapat dampak kejadian informasi atau fakta material tersebut terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha Emiten.

Sebagai informasi, Berdasarkan perhitungan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), pembengkakan biaya atau cost overrun proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung mencapai USD1,44 miliar atau setara Rp21,7 triliun.

 

Follow Berita Okezone di Google News

Pembengkakan biaya disebabkan sejumlah faktor, mulai dari pengadaan lahan, kondisi geologi yang cukup ekstrem, pandemi Covid-19, penggunaan frekuensi GSM-R, hingga instalasi listrik.

Adapun, penyelesaian pembengkakan tersebut dilakukan dengan skema penyertaan modal negara (PMN). Di mana porsi Indonesia dalam ekuitas sebesar 60% atau senilai Rp3,2 triliun yang diusulkan bersumber dari PMN kepada KAI.

Sedangkan Rp2,14 triliun bersumber dari ekuitas pihak China yang memiliki porsi 40 persen.

Sisanya sekitar Rp16 triliun dari pembengkakan biaya akan diupayakan dari pinjaman yang berasal dari China Development Bank (CDB).

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menyatakan bahwa pihaknya berharap agar Komisi VI DPR RI menyetujui permohonan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp3,2 triliun untuk PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk menyelesaikan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) sesuai target pada Juni 2023.

"Kalau PMN diberikan maksimal di Desember kami bisa yakinkan tidak ada penambahan cost overrun lagi. Dan proyek akan selesai pada pertengahan tahun 2023," kata Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini