JAKARTA - Pemerintah dinilai perlu memberikan insentif kepada pelaku usaha. Terutama untuk usaha padat karya, agar tidak terjadi PHK ketika market sedang terimbas dari adanya kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI).
Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI), Paulus Totok Lusida melihat adanya kenaikan suku bunga ini perlahan akan berdampak pada bunga kredit, baik rumah, otomotif atau yang lainnya.
Hal itu bertujuan untuk menjaga likuiditas perbankan agar tetap longgar.
 BACA JUGA:Google Umumkan PHK 12.000 Karyawan, Apa Alasannya?
"Bunga KPR Pasti naik, yang kita tekankan justru bukan di bunga KPR-nya yang naik, tetapi ekonomi sektor yang lain apakah bisa berjalan dengan normal apa tidak, kalau kita buat ketahanan cukup baik dari sisi ekonomi makro, tetapi kalau industri tidak jalan, itu akan membuat kemampuan masyarakat terkoreksi," ujar Totok saat dihubungi MNC Portal, Senin (23/1/2023).
Hal itu yang menjadi alasan Totok mengharapkan pemerintah dalam menjaga industri padat karya.
Baca Juga: Hadirkan Acara Meet Eat Inspire, Hypernet Technologies Tawarkan Layanan untuk Produk Server dan Storage
Follow Berita Okezone di Google News
Sebab jika kemampuan masyarakat terkoreksi, akan berimplikasi terhadap produktivitas perusahaan dan para pekerja. Karena menurunya permintaan.
"Kenaikan suku bunga, asal masyarakat ada kemampuan dunia bisnis ada kemampuan tidak ada masalah, yang jadi masalah itu jual barang tidak ada yang beli," sambungnya.
Selaku pengusaha di bidang real estate, Totok menyebutkan salah satu insentif yang diharapkan adalah insentif pajak.
Hal itu akan berdampak pada cost perusahaan, sehingga bisa mengimbangi keniakan suku bunga acuan.
"Supaya properti tetap sehat, kalau saya menyusulkan, mereka yang memakai usaha padat karya mendapatkan insentif pajak, dan ini saya sudah berdiskusi dan saya usulkan, menurut saya sangat rasional dan bagus," kata Totok.
Sebab menurutnya, industri properti saat ini menggandeng banyak industri kecil menengah dibelakangnya. Sama seperti industri otomotif yang menarik banyak industri sparepart dibelakangnya.
"Yang harus diperhatikan oleh pemerintah adalah mikro ekonomi, untuk berdiskusi dengan asosiasi, karena aplikator Disni adalah Asosiasi, asosiasi profesi banyak, asosiasi sepatu, REI, dan banyak lagi, itu diajak diskusi, apasih masalahnya, kemudian dikasih stimulus," pungkasnya.